Upacara dan Syukuran Dalam Rangka HUT Ke-57 Koharmatau di Gedung Omega Depohar 40

 






Upacara dalam rangka HUT Ke-57 Koharmatau dilaksanakan oleh segenap prajurit dan PNS di jajaran Koharmatau khususnya di Depohar 40.   Pelaksanaan upacara peringatan HUT Ke-57 Koharmatau ditengah pandemi Covid 19 kali ini dilaksanakan dengan sangat sederhana dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Upacara Peringatan Ke-57 Koharmatau di Depohar 40 yang Dilaksanakan di Gedung Omega dan bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Kadisbin Depohar 40 Letkol Lek Hendrawansyah. 
Kasau dalam Sambutannya yang di bacakan oleh Inspektur Upacara Letkol Lek Hendrawansyah menyampaikan bahwa "Kita sedang berada dalam era lompatan teknologi militer yang sangat cepat, sebagai komsekuensi logis dari disruptive tecnologi yang dibawa era Revolusdi Industri 4.0. Lompatan tersebut telah berdampak pada semakin dinamisnya spektrum ancaman terhadap kedaulatan negara, sehingga mau tidak mau, kita harus beradaptasi menghadapi berbagai hal tersebut.  Dalam menjawab tantangan tersebut, koharmatau dan Depohar jajaran harus bekerja cepat, berpikir cerdas, kreatif dan inovatif, sehingga kesiapan alutsista akan terus terjaga dan dapat mendukung keberhasilan tugas TNI Angkatan Udara"

Setelah pelaksanaan upacara HUT Ke-57 Koharmatau dilaksanakan pemotongan nasi tumpeng sebagai tanda syukur atas apa yang telah dicapai oleh Koharmatau, khususnya Depohar 40.

Share:

Turnamen Volly Depohar 40


Selasa, 13 Okt 2020.   
Turnamen Volly Depohar 40 dalam rangka memeriahkan HUT ke-57 Koharmatau di ikuti oleh Anggota Militer dan PNS Depohar 40, dalam kegiatan ini selain untuk memeriahkan HUT Koharmatau, olahraga ini juga sebagai kegiatan pembinaan fisik dan kesemaptaan serta memupuk sprotifitas personel Depohar 40.
Share:

Ketahanan Pangan Sathar 43

Krisis pangan menghantui Indonesia sebagai dampak Pandemi Virus Corona atau Covid-19.  Pemerintah termasuk TNI - Polri sudah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi agar tidak terjadi krisis pangan di masyarakat dengan cara memanfaatkan lahan tidur menjadi produktif dengan menanami padi, sayur-sayuran hingga benih ikan di lahan yang sebelumnya tidak digunakan. 

Hal tersebut selain menjadi bentuk kemandirian dari anggota, hasil panen pun dimanfaatkan untuk membantu masyarakat sekitar secara berkelanjutan. 

Ketahanan pangan merupakan bagian dari ketahanan negara. Sehingga, seluruh elemen bangsa, termasuk TNI,  wajib berperan demi menjaga kedaulatan tanah air.
Share:

Ketahanan Pangan Sathar 42


Krisis pangan menghantui Indonesia sebagai dampak Pandemi Virus Corona atau Covid-19. Pemerintah termasuk TNI - Polri sudah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi agar tidak terjadi krisis pangan. Misalnya memanfaatkan lahan tidur menjadi produktif dengan menanami padi, sayur-sayuran hingga benih ikan di lahan yang sebelumnya tidak digunakan.

Hal tersebut selain menjadi bentuk kemandirian dari anggota, hasil panen pun dimanfaatkan untuk membantu masyarakat sekitar secara berkelanjutan

ketahanan pangan merupakan bagian dari ketahanan negara. Sehingga, seluruh elemen bangsa, termasuk TNI, wajib berperan demi menjaga kedaulatan tanah air.

Share:

Ketahanan Pangan Sathar 41


Krisis pangan menghantui Indonesia sebagai dampak Pandemi Virus Corona atau Covid-19. Pemerintah termasuk TNI - Polri sudah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi agar tidak terjadi krisis pangan. Misalnya memanfaatkan lahan tidur menjadi produktif dengan menanami padi, sayur-sayuran hingga benih ikan di lahan yang sebelumnya tidak digunakan.

Hal tersebut selain menjadi bentuk kemandirian dari anggota, hasil panen pun dimanfaatkan untuk membantu masyarakat sekitar secara berkelanjutan

ketahanan pangan merupakan bagian dari ketahanan negara. Sehingga, seluruh elemen bangsa, termasuk TNI, wajib berperan demi menjaga kedaulatan tanah air.
Share:

Ketahanan Pangan Staf Depohar 40


TNI dan Polri terus melakukan kegiatan gerakan ketahanan pangan demi menjaga stok nasional dan pemulihan ekonomi nasional perekonomian rakyat kecil, khususnya petani di tengah situasi pandemi Covid-19.

Kegiatan ketahanan pangan ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karena di tengah situasi pandemi Covid-19 tak hanya berdampak pada kesehatan tetapi juga berdampak pada segala bidan aspek kemasyarakatan, salah satunya pada bidang ketahanan pangan.

TNI AU khususnya Depohar 40 dalam kegiatan ketahanan pangan ini melakukan usaha pemanfaatan lahan kosong yang ada dilingkungan Markas Depohar 40 bidang pertanian dan peternakan dan hasilnya nanti dibagikan kepada seluruh anggota.


Share:

Upacara HUT Ke-75 TNI Secara Virtual Di Depohar 40


Bandung, 5 Oktober 2020.   
Pelaksanaan Upacara secara virtual dalam rangka HUT ke-75 TNI, di Gedung Omega Depohar 40 Lanud Sulaiman.  

Pelaksanaan Upacara HUT ini diikuti oleh seluruh anggota Militer dan PNS Depohar 40.   Upacara HUT ke 75 TNI kali ini dilaksanakan secara sederhana, dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan ditengah Pandemi Covid 19.
Share:

HUT 75 TNI - SINERGI UNTUK NEGERI


Sebelum kemerdekaan, ada nama Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger (KNIL) dan juga Pembela Tanah Air (PETA). KNIL merupakan tentara kerajaan Hindia-Belanda yang dibentuk ketika Perang Diponegoro berlangsung. Sementara PETA dibentuk pemerintahan Jepang yang dibentuk untuk melawan tentara sekutu pada tahun 1943.

Pada 14 Februari 1945, Komandan Pleton (Sodancho) PETA Supriyadi (Soeprijadi) memimpin pemberontakan untuk melawan tentara Jepang di Blitar. Supriyadi sempat meminta pendapat Sukarno sebelum melakukan pemberontakan.

"Apa yang tidak diketahui orang sampai sekarang ialah bahwa Sukarno sendiri tersangkut dalam pemberontakan ini. Bagi orang Jepang, maka pemberontakan PETA merupakan suatu peristiwa yang tidak diduga sama sekali. Akan tetapi bagi Sukarno tidak. Aku telah mengetahui sebelumnya. Ingatlah bahwa rumahku di Blitar," kata Sukarno dalam buku Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang ditulis Cindy Adams.

Sukarno kala itu merupakan pemimpin dari Putera (Pusat Tenaga Rakyat). Namun waktu itu Sukarno meminta Supriyadi dkk untuk mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi. Tetapi Supriyadi tetap memimpin pemberontakan yang berujung pada penangkapan sejumlah pimpinan PETA oleh tentara Jepang.

Supriyadi menghilang setelah pemberontakan itu. Hingga kini nasib Supriyadi masih menjadi misteri.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan pemerintah membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada 23 Agustus 1945. Setelah itu secara bertahap dibentuklah BKR Darat, BKR Laut, dan BKR Udara.

BKR memiliki kepengurusan di pusat dan sejumlah daerah. Tetapi ada pula daerah yang menolak dibentuk BKR dan akhirnya membuat lembaga serupa dengan penamaan sendiri.

Akhirnya pada 5 Oktober 1945, Maklumat Pemerintah mengubah BKR menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang juga memasukkan para mantan anggota PETA. BKR Darat, Laut, dan Udara secara bertahap juga menyesuaikan penamannya.

Nama TKR sempat diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Tetapi kemudian mengalami perubahan lagi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) pada tahun 1946.

Presiden Sukarno kemudian mengubah lagi nama TRI menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 3 Juni 1947. TNI merupakan gabungan dari TRI dan tentara elemen-elemen rakyat lainnya.

Jenderal Soedirman kemudian ditunjuk menjadi Panglima Besar pertama TNI. Meski nama TNI baru diberikan pada tanggal 3 Juni 1947, namun hari lahir kesatuan tersebut tetap diperingati setiap 5 Oktober.
Share:
free traffic counter
Kemhan TNI TNI AU Koharmatau

Label

Berita Terkini

Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di lingkungan Depohar 40

  Depohar 40, Bandung. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani...

Label

Recent Posts